Tabulampot
Menciptakan
nuansa “kebun buah mini” sebagai penghias halaman rumah…? kenapa tidak…!
Menghias halaman rumah sekaligus menghasilkan buah yang kita inginkan.. Tapi bagaimana caranya..? Jawaban
nya adalah : Tabulampot ( Tanaman Buah Dalam Pot )
Bagi para pecinta tanaman, tabulampot
sudah tak asing lagi. Berbagai tanaman buah yang dulu hanya ditanam di kebun
luas, kini dihadirkan di atas media pot atau drum. Hanya belum banyak yang mencoba akan hal itu.
Kemungkinan
disebabkan karena tabulampot seringkali mogok berbuah, bahkan tak pernah
berbuah sekali pun. Dan yang terparah mati sebelum berbuah. Padahal tanaman
dalam pot sebetulnya bisa menghasilkan buah, asal kita tahu rahasianya.
Biasanya
wadah tanam tabulampot adalah pot dari tanah liat. Ukurannya tergantung kondisi
bibit yang hendak ditanam. Misalnya, untuk bibit setinggi 50 cm bisa digunakan
pot berdiameter 30 cm.
Namun
untuk tabulampot sebaiknya gunakan wadah tanaman berupa drum. Ukuran drum
sebaiknya agak besar, sebab ukuran bibitnya juga agak besar. Sebagai pedoman
gunakan bibit yang setinggi 60 - 75 cm dengan diameter drum sekitar 50 - 60 cm.
drum ini harus diberi lubang-lubang kecil di bagian dasarnya, kemudian diberi
ganjalan berupa batu atau batako, sehingga pembuangan air penyiraman lancar.
Selama
ini banyak variasi media tanam untuk tabulampot. Misalnya, campuran tanah
gembur, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 5 : 1 : 2. Ada juga
campuran pupuk kandang, pasir, dan sekam dengan perbandingan 1 : 1 : 1. Masih
ada lagi campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 2, atau
campuran sekam dan pasir dengan perbandingan 1 : 1. Yang perlu diketahui,
tabulampot sangat sensitif terhadap
media tanam yang memadat, yang mengakibatkan daun cepat mongering lalu rontok.
Maka gunakan campuran : Pupuk kandang : sekam : tanah gembur dengan
perbandingan 1 : 1 : 1. .Sebaik nya
pupuk kandang yang sudah diberi insektisida furadan 3 G sebanyak 100
gram per drum untuk pencegahan serangan hama.
Tahap-Tahap Penanaman.
Pertama,
masukkan pecahan batu bata ke dasar drum hingga mencapai seperempat bagian
drum.
·
Di atas lapisan batu
bata, isikan selapis ijuk atau humus atau daun-daun kering
·
Masukkan campuran tanah
sekam dan pupuk kandang.
·
Siram hingga cukup
baasah.
Keluhan
sering muncul ketika tabulampot tak mau berbuah lagi. Bahkan seumur-umur hanya
berbuah sekali setelah itu macet. Padahal perawatan sudah dilakukan. Termasuk
penyiraman dan pemupukan. Jika menghadapi problema seperti itu jangan
cepat-cepat putus asa, tanaman masih bisa direkayasa. Caranya keluarkan tanaman
dari drum, amati kondisi fisiknya, lalu pangkas sebagian daunnya. Setelah itu
tanam langsung di tanah. Siapkan juga media tanam (pupuk kandang) yang baru.
Bila sudah tampak tunas-tunas baru, pimdahkan tanaman dari tanah lapang ke
drum.
Cara Menananm Bibit Dalam Pot
Sediakan
polybag kemudian siram media tanam ke dalamnya, kemudian sobek dan keluarkan
bibit bersama tanahnya. Kemudian pangkas akar, daun, dan cabang yang tampak
panjang.
- Gali
media dalam drum membentuk lubang. Sesuaikan ukuran lubang dengan ukuran
perakaran bibit.
- Tambahkan
pupuk NPK, dengan perbandingan 15 ; 15 : 15, sebanyak 100 gram, kemudian
diaduk hingga merata.
- Masukkan
bibit ke lubang dalam drum pelan-pelan, kemudian tekan tanah pada bagian
pangkal bibit pelan-pelan.
- Siram
sampai cukup basah.
- Untuk
sementara waktu beri tutup kantung plastic transaparan dan letakkan di
tempat yang teduh. Singkirkan tutup apabila sudah tumbuh tunas-tunas baru.
Tips Perawatan
Dalam
penanaman tabulampot perawatan sangat penting dan harus dilakukan karena bisa
menjadi kunci keberhasilan
Berikut
ini perawatan yang harus dilakukan :
- Penyiraman
Pada
musim kemarau, penyiraman sangat perlu. Jika menggunakan air PAM sebaiknya
endapkan dulu semalam karena mengandung kaporit. Usahakan jangan sampai air
siraman menggenang lebih dari 12 jam. Genangan air menimbulkan penyakit busuk
akar.
- Penggemburan
Usahakan
media tanam tidak memadat. Pemadatan media tanam biasanya terjadi karena
penyiraman yang berlebihan. Setelah itu lakukan penggemburan dengan menggunakan
sekop kecil. Hal ini dilakukan secara hati-hati jangan sampai merusak akarnya.
- Pemupukan
Walaupun
media tanam mengguanakan pupuk kandang, pupuk organic juga masih diperlukan.
Sampai umur 2 tahun, setiap 4 bulan tambahkan NPK (15:15:15) sebanyak 2 gram
per drum. Sejak umur 3 tahun dan seterusnya setiap drum diberi 100 gram NPK
(15:15:15). Caranya benamkan pupuk NPK sedalam 10 cm, lalu siram hingga cukup
basah.
- Pemangkasan
Pemangkasan
tabulampot di samping untuk membentuk habitus (kanopi) tanaman agar tampak
pendek, juga agar cabang dan pertumbuhannya seimbang. Pemangkasan perdana
dilakukan saat tanaman berumur kurang dari setahun, atau tinggi batang sekitar
75 – 100 cm dari permukaan drum. Cara pemangksan adalah, untuk pemangkasan
perdana, pilih 3 batang primer. Bila panjang cabang primer mencapai 50cm,
pangkas ujungnya hingga tumbuh cabang-cabang sekunder. Pilih hanya tiga cabang
sekunder per cabang primer. Selanjutnya, pangkas ujung cabang sekunder sampai
tumbuh cabang tersier, dan pilih hingga tiga cabang tersier. Nah, dari tiga
cabang tersier inilah akan terjadi pembungaan dan pembuahan.
Pemilihan
bibit juga tak kalah penting. Bibit yang baik tentu akan menghasilkan – secara
kualitas dan kuantitas – pertumbuhan dan perkembangan yang jempolan. Sangat
dianjurkan untuk memilih bibit tanaman buah yang jelas asal-usulnya. Artinya,
bibit dibeli dari penangkar tanaman yang baik dan terpercaya.
Urusan
bibit selesai, langkah berikut menyiapkan media tanam dan pot. Media tanam yang
digunakan untuk tanaman buah dalam pot sebaiknya memenuhi syarat minimal, yaitu
mengandung tanah sebesar 50% , pasir 20%
dan bahan organic 30%.
Dari
syarat minimal tadi, bisa diterjemahkan menjadi berbagai macam komposisi bahan
dasar sebagai media tanaman buah dalam pot. Bahan dasar untuk media tanam
terdiri atas tanah, pupuk kandang, kompos, pupuk kimiawi dan bahan lain
sebbagai tambahan.
Pemilihan
pot yang tepat menjadi modal awal bagi pertumbuhan tanaman. Pot yang digunakan
bisa dipilih dengan memanfaatkan kaleng biscuit bekas, sisa galon air mineral,
ember bekas, drum bekas senyawa kimia dan lainnya. Agar menghindari kontaminasi
konttaminasi zat, disarankan membeli wadah yang sudah dicuci. Wadah yang paling
bagus adalah drum bekas. Wadah ini mampu menampung semua system pengakaran.
Pemupukan
harus dilakukan sesuai dosis takaran. Kelebihan dan kekurangan dosis tertentu
berdampak buruk bagi tanaman itu. Jenis pupuk yang bisa dipilih memang beraneka
ragam. Yang pasti tanaman buah buth unsur hara makro, seperti N, P, K daan
unsur hara mikro seperti Ca, Mg, dan S. unsur hara mineral itu merupakan sumber
nutrisi bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Cermati pula waktu dan cara
pemupukan.
Langkah
terakhir, pengawasan terhadap hama dan penyakit tanaman. Factor pengganggu ini
bisa menyebabkan gagal panen. Pada tanaman buah juga dikenal teknik
pemangkasan. Tujuannya, untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan produksi.
Pemangkasan juga mampu menjaga kelembaban tanaman sehingga tak mudah terserang
hama dan penyakit.
Berdasarkan
umur tanaman, pemangkasan terbagi menjadi tiga, yaitu pemangkasan pada
pembibitan, pemangkasan tanaman yang belum menghasilkan dan pemangkasan tanaman
yang sudah mennghasilkan. Dilihat dari tujuannya, pemangkasan dibedakan menjadi
empat, yaitu pemangkasan bentuk, pemeliharaan, produksi dan peremajaan.
Bagi
sebagian peng hobi, tabulampot bisa jadi lahan bisnis yang menarik. Dengan
perawatan yang cermat, tabulampot mampu menyedot perhatian siapa saja. Tajuk
tanaman yang tak terlalu tinggi dengan disusupi gerombol buah di ujung cabang,
apalagi saat dicicipi buahnya, terasa manis dan segar, siapa yang tak kepincut.jadi jangan heran bila ada
tanaman buah dalam pot yang mampu mencapai harga 3 juta rupiah.